Preman Bayaran RSUD, di Laporkan Pasien Ke Polres Empat Lawang
Kabar-Investigasi.com, Empat Lawang SumSel - Diduga ulah penjaga keamanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Empat Lawang membuat resah pengunjung dan dan keluarga pasien. Terbaru, salah seorang suami pasien rawat inap berinisial PT mengaku diperlakukan tidak menyenangkan oleh preman berkedok penjaga keamanan pada Minggu 6 Oktober 2024 pukul 08.30 Wib.
Akibatnya korban mengalami lecet-lecet di kaki sebelah kanan dan membuat laporan ke Polres Empat Lawang.
Menurut korban ia saat itu ingin pergi keluar membeli pembalut untuk istrinya yang sedang dirawat. Istrinya mengalami infeksi dibekas jahitan pasca operasi cesar di RSUD EmpatLawang,.”Istri saya habis melahirkan dan jahitannya robek, sehingga kami ke RSUD kembali sejak beberapa hari yang lalu.
Tadi saya mau beli pembalut untuk istri saya di luar, saya pakai tanda pengenal yang diberikan pihak RSUD, tapi saya dimarahi karena dianggap nyelong dan didorong hingga jatuh ke selokan didepan pintu keluar ruang IGD. Sekarang saya melapor ke Polres karena tidak senang dengan perlakuan pihak rumah sakit,” kata PT, korban penganiayaan di Polres Empat Lawang.
Lengkapnya menurut korban ia awalnya ingin lewat jalan keluar IGD karena disuruh penjaga di dekat kamar untuk lewat IGD. Namun ia ditegur oleh terduga pelaku yang berjaga didepan pintu keluar IGD dan disuruh untuk lewat jalan keluar lainnya. Setelah beberapa kalimat saling jawab omongan terduga pelaku mendorong korban karena korban mengatakan kalimat "biasa saja om" . Korban didorong dan dilihat oleh 5 orang di lokasi.
Laporan korban diterima piket Pudim Polres Empat Lawang dan selanjutnya dengan diantar salah satu personil kepolisian korban dirujuk untuk dilakukan visum.
Untuk diketahui, manajemen RSUD empat lawang mempekerjakan beberapa orang tenaga keamanan. Pihak RSUD bahkan kabarnya merekrut Kepala Desa sebagai penjaga keamanan di RSUD.” Karena sering terjadi pencurian itu kebijakan direktur,” terang NN kepada awak media melalui sambungan telepon di hari yang sama.
Sementara M salah seorang pejabat di RSUD berharap kasus ini diselesaikan secara musyawarah saat menghubungi awak media, Minggu 6 Oktober 2024,” kalau bisa kita mediasi kan jangan sampai panjang,” ucap M melalui sambungan telepon.
Pewarta : Saroni
Sumber : FB Surya Dilaga
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan komentar artikel dari kabar-investigasi.com.