News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tangkap Eks Kades Batuampar dan Stop Premanisme Jurnalis

Tangkap Eks Kades Batuampar dan Stop Premanisme Jurnalis


Kabar-Investigasi.com
, Sumenep -Peristiwa kekerasan dan dugaan penganiayaan yang menimpa dua wartawan media Online di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang diduga dilakukan oleh mantan Kepala Desa (Kades) Batuampar, Kecamatan Guluk-Guluk  inisial F resmi di laporkan ke Mapolres Sumenep, Polda Jatim. Minggu, 26/3/2023 malam.


Diketahu kedua Jurnalis media Online tersebut, MW wartawan Kabar Opososi yang mendapat penganiayaan dan SW Wartawan Koran Patroli Ekpres yang rampas Handphonenya, dompet dan Sepeda motor miliknya disita oleh terduga pelaku penganiayaan. 


Kasus dugaan penganiayaan yang hampir merenggut nyawa dua wartawan dibawah naungan Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) tersebut memjadi atensi Polres Sumenep.


Berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/85/III/2023/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JATIM, mantan Kepala Desa Batuampar tersebut dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUH Pidana.


Pasca mendapatkan bukti lapor, salah satu korban MW (inisial) membeberkan kronologis penganiayaan yang menimpa dirinya tersebut berawal saat dirinya bersama rekannya mendatangi rumah terlapor dengan maksud ingin konfirmasi kepada anak terlapor selaku Kepala Desa Batuampar berkaitan dengan dua proyek rabat beton dan proyek pengerasan jalan.


”Usai mendapat penjelasan dari Kades Batuampar kita berpamitan pulang. Berjarak sekitar 500 meter saya dan teman saya berhenti karena melihat ada bangunan Desa yang sudah rusak. Dan kita mengambil dokumentasi bangunan tersebut,” ujarnya, Minggu (26/03).


Kemudian, lanjut dia, Kades Batuampar tiba-tiba mendatangi kita dan  dipaksa untuk kembali ke rumahnya.


”Setibanya di rumah Kades dan terlapor. Kades Batuampar tiba-tiba marah-marah dan kita disuruh mengaku siapa yang menyuruh liputan di Desanya. Padahal kita melakukan investigasi di Batuampar murni atas inisiatif sendiri tanpa ada yang menyuruh,” ujarnya.


Lanjut MW (korban) karena Kades Batuampar nadanya tinggi terus sama kita, kemudian terlapor ini keluar dari dalam rumahnya. Dia juga ikut marah-marah dan memaksa kita untuk ngaku siapa yang telah menyuruh liputan di Desa Batuampar.


”Karena saya tetap mengatakan tidak ada yang menyuruh, terlapor langsung menempeleng saya berkali-kali. Dan juga memukul saya menggunakan pisau besar yang masih lengkap dengan sarungnya hingga berulang-ulang,” jelasnya.


Tak hanya itu saja, sambung MW, terlapor ini juga meludahi mukanya hingga berkali-kali. Dan baju yang dipakai dibuka atau dilepas oleh terlapor.


”Saya juga mau dibakar. Disirami bensin oleh orang yang saya tidak kenal di rumah terlapor. Dan kepala saya juga dipukul pakai pentungan oleh terlapor,” jelasnya.


Atas peristiwa penganiayaan yang menimpa dirinya, MW mengalami luka robek pada bagian dalam bibirnya, hidungnya bengkak, mata kanan dan kirinya juga bengkak.


” Saya berharap laporan saya segera ditindak lanjuti oleh Polres Sumenep. Karena selain saya dianiaya seperti maling HP barang-barang lainnya dirampas,” tandasnya.


Terpisah, Rokip Ketua Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) mengecam keras atas dugaan penganiayan terhadap anggotanya dan mendesak Polres Sumenep untuk secepatnya memproses  perlakuan biadab itu.


" Kami mendesak Polres Sumenep untuk secepatnya memproses laporan tersebut,"tegasnya.


Hingga berita ini dinaikkan belum ada keterangan secara resmi dari terlapor maupun Kepala Desa Batuampar.


Sebab hingga saat ini awak media masih belum mempunyai akses untuk melakukan upaya konfirmasi kepada yang bersangkutan. (Sr)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar artikel dari kabar-investigasi.com.