News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023, Dandim 0714/Salatiga Nguri-Nguri Budaya Jawa Reog

Pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023, Dandim 0714/Salatiga Nguri-Nguri Budaya Jawa Reog

Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, SE,.M.Si Secara Spontanitas ke Lapangan Ikuti Gerakan Tari Reog. 

Kabar-investigasi.com, Salatiga- Gelaran upacara pembukaan TMMD Sengkuyung Tahap II TA 2023 yang diselenggarakan di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang telah usai pemukulan kentongan penyerahan alat kerja serta penandatanganan berita acara kerjasama antara Kodim dan pemerintah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang menandai program unggulan TNI-AD demi kesejahteraan masyarakat dimulai selama 30 hari ke depan.


Ada sepenggal moment menarik saat pelaksanaan upacara pembukaan TMMD Sengkuyung yang dilaksanakan di lapangan Desa Mluweh dibuka langsung oleh Bupati Semarang dengan disajikan penampilan hiburan berupa Tari Reog yang memang disiapkan untuk menghibur tamu undangan, Kamis(13/07/2023).


Cetar-ceter pecut dari sejumlah remaja laki-laki yang mengenakan pakaian serba hitam langsung disambut bunyi gamelan dan sinden yang melantunkan tembangan Jawa.


Sesaat kemudian, sejumlah anak-anak muda mengenakan busana beraneka warna-warni beserta kuda lumping dengan rancak menyuguhkan tarian “keprajuritan” masuk ke lapangan.


Moment unik terjadi ketika Komandan Kodim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar,SE,.M.Si secara spontanitas ikut turun ke lapangan dan mengikuti setiap gerakan dari kurang lebih 50 orang penari Reog tersebut.



Orang Nomer satu di Kodim 0714/Salatiga yang asli Sumatera Utara tersebut tampak luwes mengikuti tarian yang bukan berasal dari tanah kelahirannya, didampingi Bupati dan jajaran Forkopimda Kabupaten Semarang, serta anggota Koramil 14/Ungaran Barat, Letkol Ade nampak bersemangat dalam mengikuti setiap gerak dan tari yang diperagakan oleh kelompok penari Reog tersebut.


Saat diwawancara dari insan pers, Dandim mengatakan dunia budaya tradisional pada masa telah mencapai titik yang merisaukan. Gempuran budaya luar yang melewati platform-platform teknologi yang mudah digapai khususnya oleh anak muda telah membawa arus budaya tradisonal semakin terjepit.


Budaya tradisional yang harusnya bisa dikembangkan dan diperkenalkan ke khalayak namun hanya sedikit yang meliriknya.


Desa dengan berbagai eksistensinya masih cukup kuat pada saat ini menjadi benteng terakhir dalam pelestarian budaya tradisional.


“Namun tanpa adanya dukungan dan kepedulian dari pihak terkait, mustahil benteng kokoh budaya ini bisa bertahan, apa yang kami lakukan tadi bisa dikatakan sebagai bentuk dukungan terhadap kesenian tradisonal yang ada "wong jowo ojo lali jowone” (orang Jawa jangan lupa jawanya)," ujarnya sembari sedikit terengah-engah.


“cukup menguras energi tari Reog ini, karena setiap gerakannya seperti loncat, dan lari kecil, karena memang tarian ini di sebut tari keprajuritan,” pungkas Dandim sembari tertawa kecil.




Editor    : Agung

Sumber : Yudha27

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberikan komentar artikel dari kabar-investigasi.com.